Rabu, 28 November 2018

Potensi, bakat dan kegigihan untuk sebuah prestasi

     Melihat orang berseragam olah raga mengingatkan ku kepada 18 tahun yang lalu, dimana setelah PON tahun 2000 di Surabaya aku terpilih menjadi salah satu atlit voli yang di panggil untuk persiapan latihan nasional Sea Games Kuala Lumpur 2001. Dari ratusan atlit di kecamatan terpilih 12 orang untuk bertanding di tingkat kabupaten, dari ratusan atlit di kabupaten terpilih 12 orang untuk bertanding di tingkat propinsi, dari ratusan atlit di propinsi di pilih untuk 12 orang bertanding di even Nasional dan ratusan yang bertanding di even Nasional itu di pilih 72 nama terseleksi untuk di latih mewakili Negara Indonesia di even Internasional, dan aku salah satu nya..., berjalan nya waktu Pelatnas berlangsung beberapa seleksi dan latihan selama 9 bulan, dalam prosesnya yang dipanggil pelatnas hanya 40 atlit, kemudian berkurang menjadi 24 atlit , kemudian 14 atlit untuk persiapan menjelang pertandingan kemudian 12 atlit yang bertanding dan aku sampai di 14 atlit menjelang pertandingan karena 2 untuk berjaga jaga jika ada yang cidera maka tetap bisa 12 yang bertanding. Dan 2 orang itu salah satu nya aku.. dimana menjelang persiapan ke Fukuoka Jepang untuk eksibisi Kejuaraan Asia aku cidera di pinggul karena berganti sepatu dengan temanku saat latihan, ternyata sepatunya yang agak berat mempengaruhi pergerakan move spike ku saat itu. Sedih rasanya harus istirahat selama kurang lebih 2 bulan untuk pulih kembali. tapi yaa sudah lah aku cukup senang bisa mendampingi teman2 ku di Pelatnas Voli Indonesia dan kejuaraan sudah berlangsung, keakraban itu berlanjut hingga mereka memilihku untuk menjadi bagian tim mereka di Proliga pertama Indonesia atas nama Surabaya Flame dan kami bertanding hingga ke puncak Final dan menjadi Juara ke 2 dengan poin 3-2 dan skor akhir 25-23, bukan pertandingan yang mudah bertanding di final dengan poin seperti itu tentunya, keduanya adalah juara, karena untuk sampai disitu semua pemain, pelatih dan management memiliki hati yang sama, berjuang dengan kegigihan sampai akhir. kita datang, kita bertanding dan kita menang.
     Aku merenung kembali dengan perjalanan cerita itu.., apa yang membuat perbedaan dari sebuah bakat, potensi dan kegigihan. di usia yang masih 25an tahun saat itu dan di usia 20 tahun pun aku sudah ikut PON tahun 96 di Jakarta yang mengantarkanku menjadi atlit yang di jemput oleh PT.Pupuk Kaltim dan bea siswa kuliah hingga selesai dengan segala fasilitas . Perenungan ku menjadi wow momentum ternyata saat usia ku 18 tahun aku di presentasi bisnis Amway Network 21 oleh teman nya Mama ku dan Abang ku, dan di presentasi itu mereka mempromosikan untuk membaca buku 'Berfikir dan Berjiwa besar" oleh David J Schwarz dan buku Strategi menuju sukses, hanya itu yang klik di pikiranku saat itu selain melihat ada orang yang bicara dengan semangat dan santun di depan papan tulis yang aku gak ngerti apa yang di sampaikan kecuali buku itu, yang aku tangkap dari suasana itu adalah yang hadir orangnya baik2, rapi dan optimis sama masa depan, ini lingkungan bagus bisik batinku, aku pun langsung enjoy aja untuk membeli buku itu dan buku itu merubah hampir semua hal dalam diriku, saat itu lah aku mulai menggali prestasi lebih tentang diriku...., aku bergabung dengan mereka karena mereka selalu semangat, di sela sela kesibukanku aku ikut Seminar2 gila mereka, mendengar kan CD2 Antusiasme mereka, baca buku2 filosofi sukses hidup yang di sarankan mereka, dari situ lah aku mulai merasa orang berbeda memperlakukanku, aku mulai merasa lebih baik dalam hal komunikasi, aku juga gak punya bakat yang bagus, bahkan tidak memiliki potensi lebih baik daripada teman2 ku yang berpotensi dan berbakat lebih, ada temanku yang lebih bagus main voli nya, lebih oke posturnya, lebih tajam smash nya , lebih kuat fisik nya, tapi mereka gak ada di Tim2 elit dimana aku pernah berada dan bermain, karena mereka hanya merasa berbakat dan berpotensi, sementara aku yang lemah ini hanya berbekal fokus dan kegigihan, yang aku dapat dari Buku2 N21, dan ternyata itu yang membuat perubahan. Hingga aku kehilangan hubungan dengan Amway itu saat mengejar prestasi idealisme ku sebagai anak muda tapi aku tidak kehilangan isi buku, CD dan suasana pertemuan2 nya di kepala dan hatiku. Dan 2012 ketika aku selesai dengan voli ku aku mulai kembali ke dunia yang hilang itu, aku kembali ke dunia yang bisa mewujudkan Impian ku, berbekal pengalaman dan pengetahuan dari CD, buku dan pertemuan2 itu aku diterima bekerja di Bank dan 2014 saat aku kehilangan Mama ku saat itu lah titik balik keseriusan ku melakukan semua apa yang aku tau, 4 bulan setelah itu dari kondisi terburuk dalam hidupku aku mencapai 21% , kemudian langsung Executive Platinum dan seterusnya, Hingga satu per satu apa yang aku impikan terwujud, Hampir semua yang aku tulis di dreams book sudah aku centang., Travelling berbagai negara bersama istriku yang cantik, bisa bermain salju di kutub sana, makan malam di hutan Afrika dengan api unggunya, makan sushi di Jepang, makan bulgoghi di Korea, makan kepiting di Alaska, makan kebab di Turki, wah banyak negara lagi lainnya.., juga bisa memiliki rumah, mobil dan beberapa bidang aset2, memiliki tabungan, bisa olah raga kapan aja tanpa cemas dengan keuangan yang mendukung, punya waktu banyak sama keluarga dan bermain bersama anak2 ku yang lucu2, bisa membantu Ayahku kapanpun saat dia membutuhkan ataupun tidak membutuhkan sesuatu, juga kedekatan ku kepada Sang Pemilik jagad ini karena semua ini terjadi atas ijin Nya, sungguh rasa syukur yang luar biasa.
     Dari cerita ku itu aku mengambil kesimpulan, ternyata semua prestasi untuk di wujudkan dalam hidup dan pekerjaan apapun tidak membutuhkan potensi dan bakat, bisa jadi itu membantu, tapi hanya sedikit sekali.
     Tidak ada yang mampu mengalahkan kegigihan dan fokus, ketika kita ingin membuat sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita untuk menjadi kenyataan. Bahkan aku sering bertemu orang dengan berbagai profesi,  yang lebih hebat, lebih pintar, lebih berpotensi, lebih berbakat, lebih berpengaruh tapi hidup mereka tidak berkembang dan bertumbuh bahkan lebih menjadi nilai sebuah kesombongan untuk bisa rendah hati mau terus belajar dengan dunia yang terus bergerak cepat, merasa diri sudah mampu yang akhirnya tidak mendapatkan apa2 di akhir usia mereka, mereka hidup dalam kesepian, haus akan pujian untuk mengisi ego mereka yang terlalu tinggi dari penghargaan maya, mereka hanya hidup dalam hayalan tapi mereka mati dalam kenyataan.
      Kini, kalau banyak orang bertanya, kenapa tidak melanjutkan berkarier di voli saat itu, karena disana aku tidak bisa mewujudkan impian ku yang begitu banyak, dan di usaha Amway N21 kita bisa menjadi pemenang tanpa membuat orang lain menjadi kalah, bahkan jika kita ingin jadi pemenang sejati, justru dengan membantu banyak orang untuk menjadi pemenang di dalam hidupnya
     Buat kamu adik2 ku yang muda, berbakat dan berpotensi, bangun dari tidur mu sekarang, karena dunia membayarmu dengan integritas, dengan komitmen, dengan kerja keras, ikhlas dan semangat. Ayoo berlari meraih prestasi dan wujudkan mimpi mimpi...! Kehidupan masih berjalan panjang, jangan sia2kan waktumu yang masih ada, dunia memanggilmu untuk berprestasi dan dengan prestasi itu kamu menjadi bermanfaat bagi sesama, karena itulah sebaik baiknya hidup.